Kamis, 08 Desember 2016

Pengaruh Teknologi

Gadget Si Pengganti Permainan Tradisional


Saat ini banyak permainan yang tersebar di segala belahan dunia. Permainan tersebut selain membuat anak-anak menjadi lebih rileks dan senang serta dapat meningkatkan kreatifitas anak. Perkembangan teknologi kini semakin maju menyebabkan permainan tradisional mulai tergeser. Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia di zaman 90-an berbeda dengan masa kini. Di lingkungan sekitar kita banyak sekali menemukan fenomena ini. Jika di zaman dahulu kita dapat menemukan permainan tradisional yang di konsumsi oleh hampir semua jenis kalangan masyarakat, maka di saat sekarang kita tidak dapat melihat peristiwa tersebut yang tergantikan oleh fenomena anak-anak yang sibuk dengan bermain gadget masing-masing dan selalu dibawa kemanan pun mereka berpergian.
Semakin menyebarnya teknologi membuat permainan tradisional perlahan mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Tak hanya menghasilkan dampak yang positif, merebaknya gadget di lingkungan sekitar juga memiliki hal yang negatif. Efek yang buruk ini berdampak terhadap pengrajin mainan tradisional. Dikutip dari cendananews dari seorang pedagang bernama Supiin (63 tahun) dia berpropesi sebagai penjual pesawat mainan yang terbuat  dari kayu, mengungkapkan bahwa dari tahun ke tahun tingkat penjualan secara signifikan menurun. Setiap harinya ia berjualan tanpa adanya hari libur demi menyambung hidup sehari-hari. Penghasilan yang di dapat paling banyak berkisar Rp.15,000 dalam sehari.
Dalam kasus tersebut, menurut pandangan saya perlu adanya pemberdayaan permainan tradisional yang ada di Indonesia dengan pendekatan yang unik serta menarik sehingga perkenalan permainan tradisional tersebut dapat memberikan pengetahuan yang lebih dan dapat dimainkan lagi dalam kehidupan sehari-hari. Cara pendekatan tersebut dengan lebih memberikan informasi tentang permainan tradisional kepada setiap golongan masyarakat yang tidak dibatasi pada usia jadi tidak hanya anak-anak yang menerima pengetahuan tersebut namun juga kalangan dewasa dapat mengakses pengetahuan itu. Hal ini sangat penting dalam melestarikan budaya yang sudah mulai punah serta tidak akan ada lagi yang acuh terhadap keberadaan permainan yang bernuansa tradisional ini. Permainan yang menggunakan sebuah benda akan dipajang di dalam museum. Mainan tersebut bukan sembarangan dipajang namun harus memiliki nilai tradisional dan seni yang tinggi agar permainan ini terjaga ke autentikannya serta dapat menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke museum ini . Dalam museum ini selain pameran permainan terdapat pula ruangan yang diperuntukkan para pengunjung untuk bermain dari mainan yang dipamerkan namun bukan yang asli melainkan hanya replika saja. Pada saat selesai berkunjung akan ada pembagian brosur yang berupa komik yang berisi tentang informasi terbaru tentang perkembangan permainan tradisional saat ini akan diberikan setiap minggunya.
Kita tidak dapat mengelak jika perkembangan gadget akan terus berkembang namun bila dibiarkan terus menerus, generasi yang mendatang tidak akan lagi mendengar cerita yang bernuansa permainan tradisional bahkan akan menjadi sebuah cerita yang tertuang dalam ingatan masa lalu. Inilah budaya yang harus kita lestarikan agar jati diri bangsa tidak hilang. Oleh karena itu tanggung jawab terbesar berada di tangan generasi muda dalam melestarikan warisan para leluhur yang tidak ternilai harganya. Kitalah yang akan membawa dampak perubahan bagi lingkungan sekitar. Permainan tradisional haruslah seperti pepatah “tak lapuk dek hujan , tak lekang dek panas” yang artinya permainan tradisional harus tetap kokoh berdiri meskipun zaman telah berubah. Jangan sampai terhanyut dalam arus globalisasi karena ciri khas bangsa yaitu berasal dari budaya lokal itu sendiri , salah satunya permainan. Meski yang kita lakukan tidak seberapa besar namun dengan kesungguhan dalam melestarikan budaya ini maka akan membawa hasil yang besar tidak hanya untuk sekarang namun untuk masa yang akan datang.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar